Selasa, 21 Mei 2019

MEDIA PEMBELAJARAN KOTAK HURUF DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA (dengan gambar)


MEDIA PEMBELAJARAN KOTAK HURUF DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA



Media pembelajaran adalah suatu alat yang dapat membantu siswa supaya terjadi proses belajar. Dengan menggunakan media pembelajaran diharapkan siswa dapat memperoleh berbagai pengalaman nyata, sehingga materi pelajaran yang disampaikan dapat diserap dengan mudah dan lebih baik.
Berikut ini adalah salah satu contoh media pembelajaran yang dapat dibuat dan digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Penulis sudah mempraktikkan media pembelajaran ini dan hasilnya sangat bagus. Siswa sangat antusias dalam mengikuti pembelajaran. Proses pembelajaran menjadi menyenangkan.

DESKRIPSI MEDIA PEMBELAJARAN KOTAK HURUF
Nama Media                 :        Kotak Huruf
Mata Pelajaran              :        Bahasa Indonesia
Kelas/Semester             :        IX / Ganjil
Bentuk Media               :        Sebuah Kotak Bertuliskan Huruf Awal dari opini yang ada di dalamnya
Standar Kompetensi     :         Membaca intensif opini surat kabar
Kompetensi Dasar        :         Menemukan gagasan utama dalam opini surat kabar
Indikator                       :         Mampu memahami pokok-pokok berita
Alokasi Waktu              :         2 x 40 menit (1 pertemuan)
Alat dan Bahan             :         Gunting, Double tape, Kamera digital, Kotak warna-warni, Guntingan opini dari Koran.
      
PROSEDUR PEMBUATAN
1.        Persiapan alat dan bahan.
  Gunting, Double Tape, Kamera Digital, Koran
2. Menggunting opini dari Koran.



3. Membuat pertanyaan tentang gagasan utama yang terdapat dalam opini



4. Memasukkan guntingan opini dan pertanyaan kedalam kotak



5. Menuliskan huruf pada sisi kotak sesuai dengan huruf awal pertanyaan dalam kotak








CARA PENGGUNAAN MEDIA
1. Mengkondisikan siswa
2. Memberi pengantar tentang langkah dan tujuan pembelajaran serta peranan penggunaan
3. Membagikan kotak warna-warni yang telah diisi pertanyaan dan ditulisi huruf
4. Tiap siswa membaca soal yang ada didalam kotak dan menjawabnya
5. Setelah selesai, jawaban dimasukkan kedalam kotak kembali dan diberikan kepada teman sebangkunya untuk ditanggapi
6. Hasil tanggapan dimasukkan bersama jawaban dari kelompok lain ke dalam kotak dan diserahkan kepada guru.

Kemampuan membuat dan menggunakan media pembelajaran merupakan fokus kompetensi yang harus dikuasai oleh seorang guru yang benar-benar profesional. Alasannya, kemampuan mendesain pembelajaran sangat berkaitan langsung dengan pelaksanaan tugas guru di lapangan sebagai pemegang kendali proses pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas.
Media Pembelajaran Kotak Huruf dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia sangat cocok karena sudah memenuhi kriteria pemilihan media yaitu : (1) Ketepatannya dengan tujuan pengajaran, artinya media pengajaran dipilih atas dasar tujuan-tujuan instruksional yang telah ditetapkan. (2) Dukungan terhadap isi bahan pengajaran, artinya bahan pelajaran yang sifatnya fakta, prinsip, konsep dan generalisasi sangat memerlukan bantuan media agar lebih mudah dipahami siswa. (3) Kemudahan memperoleh media, artinya media yang diperlukan mudah diperoleh, setidak-tidaknya mudah dibuat oleh guru pada waktu mengajar. (4) Keterampilan guru menggunakannya, artinya secanggih apapun sebuah media apabila tidak tahu cara menggunakanya maka media tersebut tidak memiliki arti apa-apa. (5) Tersedia waktu untuk menggunakannya, sehingga media tersebut dapat bermanfaat bagi siwa selama pengajaran berlangsung. (6) Memilih media pembelajaran harus sesuai dengan taraf berfikir siswa, sehingga makna yang terkandung di dalamnya dapat dipahami oleh para siswa. (Ditjen PMPTK, 2008 : 7-8).
Tidak ada media pembelajaran yang sempurna, maka seorang guru diharapkan mampu memilah dan memilih serta menentukan media dan metode pembelajaran yang paling relevan dengan tujuan dan situasi yang dihadapinya di kelas sehingga pembelajaran bahasa Indonesia menjadi lebih bervariatif, lebih bermakna, menantang dan juga menyenangkan.

Sumber: http://mgmp-bhsindonesia-mojokerto.blogspot.com/2011/10/media-pembelajaran-kotak-huruf-dalam.html







Kamis, 16 Mei 2019

MEMBACA CERPEN DALAM BUKU KUMPULAN CERPEN (Media Belajar full teks)



MEMBACA CERPEN DALAM BUKU KUMPULAN CERPEN

SEKOLAH : SMP NEGERI 5 SURABAYA
MATA PELAJARAN : BAHASA INDONESIA
Kelas / Semester : IX / GENAP
Standar Kompetensi : Membaca dan memahami berbagai teks bacaan sastra melalui kegiatan membaca dan membandingkan cerpen-cerpen dalam satu buku kumpulan cerpen.
Kompetensi Dasar    : Membaca dan membandingkan cerita pendek dalam satu buku kumpulan cerpen.

Indikator :
1. Mampu membandingkan tema, latar, penokohan, dan nilai kehidupan dalam cerita pendek yang dibaca.
2. Menentukan cerita pendek yang paling disukai dengan alasan yang logis.

Tujuan :
1. Melalui kegiatan membaca cerpen, siswa mampu menentukan tema, latar, penokokhan, dan nilai kehidupan dalam tiap-tiap cerpen.
2. Melalui kegiatan diskusi, siswa mampu membandingkan tema, latar, penokohan, dan nilai kehidupan dalam cerpen-cerpen dalam satu kumpulan cerpen, baik nilai yang positif maupun negatif dengan bukti yang factual dan meyakinkan.
3. Dengan memahami isi cerpen, siswa mampu menentukan cerita pendek yang paling disukai dalam satu buku kumpulan cerpen dengan alasan yang logis.

Persiapan : Kertas manila, pensil dan spidol , penggaris, isolasi, gunting,
Contoh cerpen, dan buku kumpulan cerpen.

Pembuatan :
1. Siapkan kertas manila dengan 5 warna yang berbeda, masing -masing 8 lembar
2. Siapkan 5 cerpen yang berbeda dari satu buku kumpulan cerpen. Kemudian diperbanyak sampai 8 kelompok, jadi ada 40 cerpen.
3. Tempelkan setiap cerpen pada kertas manila. Cerpen dengan judul sama ditempelkan pada kertas manila yang berwarna sama. Jadi ada 40 cerpen dengan 5 macam warna yang berbeda.
4. Warnailah dengan spidol agar lebih menarik.
5. Bagikan 5 cerpen yang berbeda dengan 5 warna yang berbeda tersebut pada setiap kelompok untuk dibaca, dipahami dan dianalisis.

Prosedur Penerapan :
1.  Guru membentuk 8 kelompok yang masing-masing terdiri atas 5 anggota yang karakteristiknya heterogen (disebut kelompok ASAL)
2. Setiap kelompok Asal mendapat 5 cerpen yang berbeda yang sudah ditempel pada kertas manila dengan 5 warna yang berbeda. Cerpen diambil dari buku kumpulan cerpen yang berjudul “Penjara” karya Sori Siregar.
3. Setiap anggota kelompok Asal mendapat tugas membaca dan memahami satu cer- pen sesuai dengan kesepakatan kelompoknya.
4.  Setiap anggota kelompok Asal yang mendapat cerpem yang sama berkumpul dan membentuk kelompok baru (disebut kelompok AHLI), yang terdiri atas 5 kelompok dengan masing-masing 8 anggota, untuk membahas satu cerpen yang telah mereka terima.
5. Kelompok Ahli berdiskusi untuk menentukan tema, latar, penokohan dan nilai kehidupan dalam salah satu cerpen yang telah diterima (sesuai ketentuan).
6. Selesai berdiskusi, setiap anggota kelompok Ahli kembali ke kelompok Asal dan memberikan informasi yang telah diperoleh dalam kelompok Ahli.
7. Kelompok Asal kembali berdiskusi untuk membandingkan tema, latar, penokohan, dan nilai kehidupan dalam kelima cerpen untuk menyamakan persepsi.
8. Kelompok Asal juga berdiskusi untuk menentukan cerpen yang paling menarik atau disukai di antara kelima cerpen dengan disertai alasan yang logis.
9. Guru melakukan pengundian salah satu kelompok Asal untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok.
10. Kelompok lain memberikan tanggapan.
11. Guru memberikan penghargaan pada kelompok berdasarkan perolehan nilai peningkatan hasil belajar individual dari skor dasar ke skor berikutnya.

Daftar Pustaka:
Hasanah, Nur. 2012. Media Pembelajaran Bahasa Indonesia (online). http://nurhasanahsmpn5.blogspot.com/2012/03/media-pembelajaran-bahasa-indonesia.html (diakses pada 16 Mei 2019)