Senin, 01 April 2019

Media Pembelajaran Bahasa Indonesia "Roda Putar Interaktif"


 Bahasa indonesia merupakan mata pelajaran yang wajib dan selalu ada dalam semua jurusan dan jenjang pendidikan yang ada di Indonesia karena bahasa indonesia ini sangat penting dan karena merupakan bahasa Nasional sebagai alat komunikasi secara Universal di Indonesia. Mata pelajaran Bahasa Indonesia di jenjang sekolah menengah atas tentunya berbeda dengan mata pelajaran Bahasa Indonesa yang ada ditingkat yang lebih rendah. Jadi untuk memaksimalkan proses transfer ilmu, alangkah baiknya jika kita memanfaatkan piranti pendukung yang ada sebagai Media Pembelajaran Bahasa Indonesia.
            Salah satu kelemahan guru Bahasa Indonesia ketika mengajar adalah kurangnya guru dalam memanfaatkan media pembelajaran sehingga ceramah menjadi satu-satunya metode mengajar yang dikuasai oleh guru, sehingga guru terlihat miskin media dan apa adanya. Peran media dalam pembelajaran sangat penting dalam pemahaman dan keikutsertaan siswa karena jika pembelajaran menggunakan media yang tepat maka pembelajaran yang berlangsung akan lebih uniik, asyik, menyenangkan dan tentunya Interaktif. Oleh karena itu, pada artikel ini tyas akan membahas mengenai media Pembelajaran Bahasa Indonesia Interaktif khusunya mengenai materi tentang pantun, tapi bisa juga digunakan untuk materi yang lain. Kali ini saya akan meberikan salah satu contoh media pembelajaran yang dinamakan "Roda Putar Interaktif".








Adapun alat dan bahan “Roda Putar Interaktif” yang digunakan sebagai berikut :
1.    Sterofom
2.    Kertas Kilat
3.    Kertas Asturo
4.    Potongan kardus
5.    Gunting
6.    Pensil
7.    Penggaris
8.    Kayu
9.    Paku
10.    Lem kastol

Cara membuat alat peraga “Roda Putar Interaktif”
1.        Pertama, Cetak atau potong sterofom agar berbentuk bulat.
2.        Lapisi sisi belakang dengan kardus agar tidak terlalu ringan.
3.        Kemudian Lapisi bagian depan atau salah satu sisi yang akan digunakan     menggunakan kertas kilat agar tampak bagus.
4.        Setelah itu dengan menggunakan pensil dan penggaris ukur diameter dan   jari-jari agar dapat menemukan titik tengahnya untuk kemudian dilubangi   menggunakan paku.
5.       Pasang paku di tengah-tengah lubang dan diberi penyangga berupa karet   atau menggunakan potongan sisa sterofom tadi.
6.      Kemudian lingkaran tersebuat dibagi menjadi 4 bagian saja dan diberi        batas menggunakan potongan tipis dan panjang dari kertas asturo
7.     Selanjutnya pada masing-masing dari 4 bagian tersebut di buat kantung    berbentuk kotak menggunakan kertas asturo yang akan digunakan untuk  memasukan kartu kata kunci yang akan diperagakan.
8.      Lem kantung pada setiap 4 sisi tersebut.
9.      Pasang kayu untuk kaki roda putarnya
10.  Terakhir untuk arah jarum tunjuk pemberhentian bisa menggunakan paku  atau kayu ice cream yang dipasang diatas kayu penyangga.

Cara penggunaan alat Peraga “Roda Putar Interaktif” Pada pembelajaran Pantun.
1.     Mula-mula salah satu siswa maju untuk memutar alat peraga.
2.    Setelah roda sudah berhenti di salah satu titik kartu kunci, kemudian siswa tersebut membuka kartu yang sudah didapatkan. Misalnya siswa tersebut mendapat kartu yang didalamnya harus melanjutkan 2 baris penggalan pantun jenaka, maka siswa tersebut wajib meneruskan 2 baris berikutnya dari pantun tersebut.
3.   Jika siswa sudah menjawab dengan tepat, siswa boleh menunjuk temannya yang lain untuk bergantian memutar alat peraga.

4.    Alat peraga roda putar interaktif ini bisa digunakan pada materi apa saja.


Kelebihan alat peraga:
1.    Merupakan suatu alat peraga yang kreatif dan inovatif
2.    Dibuat dari bahan yang memiliki harga yang ekonomis
3.    Mudah dalam pembuatan dan penggunaannya
4.    Memberikan hasil yang maksimal (siswa akan tertarik dan berusaha untuk belajar supaya memahami materi soal yang diberikan seperti game) karena alat peraga menggunakan berbagai variasi warna.

Kekurangan alat peraga :
1.    Dalam penggunaan masih diputar secara manual.
2.    Kalau tidak menggunakannya dengan hati-hati bisa rusak.